Sistem Pneumatik Industri
Dengan
mengucapkan puji dan syukur kehadiran Alloh SWT atas segala limpahan rakhmat
karunia dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Buku Pneumatik dan
Hidraulik dengan baik. Penulisan ini disusun untuk memenuhi permintaan dari
instruktur, pecinta dan hobbiest Pneumatik dan hidraulik.
Buku ini dapat pula dijadikan sebagai literature
tambahan bagi para pelajar, pengajar, instruktur maupun untuk orang umum.
Mengingat buku-buku tentang pneumatik masih kurang, padahal penggunaan sistem
pneumatik dalam industri kian meningkat di berbagai cabang penggunaan. Sehingga
dengan munculnya buku ini akan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para
pembaca tentang sistem-sistem pneumatik di industri, karena dilengkapi dengan
contoh-contoh penggunaannya.
Penyusunan
buku ini diambil dari berbagai buku literatur, internet, tugas-tugas mahasiswa,
dan pengalaman penulis sebagai tenaga pengajar pneumatik dan hidraulik. Meskipun
demikian buku ini tentu masih terus
dikembangkan seiring dengan perkembangan peralatan dan penggunaan pneumatik.
Dengan tersusunnya buku ini saya mengucapkan terima kasih kepada pembaca.
Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi
para pelajar, mahasiswa, dan tenaga pengajar, praktisi di industry dan lembaga
pendidikan lainnya. Kami berharap ada sumbangsih pemikiran dan koreksi yang
amat membangun untuk pengembangan buku ini.
Buku ini meliputi
Bab 1 PENDAHULUAN 1
A. Perlengkapan Sistem Pneumatik 3
B. Penggunaan Pneumatik dalam Industri 4
C. Keuntungan Dan Kerugian Pemakaian Pneumatik 8
1. Alasan Pemakaian Pneumatik 8
2. Keuntungan Pemakaian Pneumatik 9
3. Kerugian / terbatasnya Pneumatik 14
4. Pemecahan Kerugian Pneumatik 16
Bab 2 PRODUKSI UDARA BERTEKANAN 17
A. Sifat-sifat Fisika dari Udara 17
1. Tekanan: 18
2. Karakteristik Udara 19
B. Persiapan Udara Bersih 20
1. Sistem Pengadaan Udara Bertekanan 21
2. Tingkatan Tekanan 23
3. Faktor Pemakaian 23
4. Mengeringkan Udara Bertekanan 24
Bab 3 KOMPRESOR 25
A. Fungsi dan Kriteria Pemilihan Kompresor 25
B. Jenis-Jenis Kompresor 26
C. Instalasi Kompresor 37
Bab 4 DISTRIBUSI UDARA BERTEKANAN 41
A. Pemeliharaan Udara Mampat 41
B. Udara Kering 42
1. Pengeringan Udara Bertekanan 44
2. Pengering Dengan Pendingin 45
3. Pengering Adsorpsi 48
4. Pengering Absorpsi 49
5. Udara Bertekanan Bebas Minyak 50
C. TANGKI UDARA 51
1. Fungsi Tangki 51
2. Ukuran Tangki 52
3. Saluran Udara 54
4. Instalasi Sistem Pipa 58
D. Unit Pemeliharaan Udara ( Air Service Unit ) 62
1. Filter Udara ( Penyaring Udara ) 64
2. Perawatan Filter 65
3. Pengatur Tekanan Udara 66
4. PengaturTekanan Dengan Lubang Pembuangan 66
5. Pengatur Tekanan Tanpa Lubang Pembuangan 67
6. Pelumas Udara Bertekanan ( Lubrikator ) 68
7. Pemeriksaan Takaran Minyak 69
8. Pemeliharaan Pelumas 69
9. Unit Pemeliharaan Udara ( Air Service Unit ) 70
E. Lembar Latihan 73
Bab 5 PERLENGKAPAN SISTEM PNEUMATIK 75
A. Konduktor 75
B. Konektor 77
C. Katup-katup Pneumatik 78
1. Fungsi Katup Pneumatik 79
2. Macam-Macam Katup Pneumatik 79
D. Katup Kontrol Arah ( KKA ) 80
1. Simbol Katup pada system Pneumatik 80
2. Penomoran Pada Lubang 81
3. Metode Pengaktifan 83
4. Konfigurasi dan Konstruksi 83
E. Jenis Katup KKA 84
F. Pemasangan Katup 76
1. Pemasangan Katup Dengan Tuas Rol 76
2. Penempatan Katup 76
3. Katup Satu Arah 76
4. Katup Kontrol Aliran 81
G. Katup Tekanan 83
H. Katup Tunda Waktu 85
I. Aktuator 89
1. Silinder Kerja Tunggal 90
2. Silinder Ganda 92
3. Rodless Cylinder 97
4. Motor pneumatik 97
5. Aktuator yang Berputar (ayun) 99
6. Silinder Putar 94
7. Suction cup dan vakum generator 94
J. Karakteristik Silinder 95
1. Gaya Piston 95
2. Kebutuhan Udara 96
3. Kecepatan Piston 98
4. Langkah Piston 98
5. Pengaturan Kecepatan Silinder 99
6. Pengaturan Kecepatan Silinder Kerja Tunggal 99
7. Pengaturan Kecepatan Silinder Kerja Ganda 100
Bab 6 RANGKAIAN LOGIKA (AND, OR) 102
A. Fungsi Logika DAN 102
1. Pendahuluan 102
2. Fungsi DAN 103
3. Rangkaian Fungsi DAN 103
B. Fungsi Logika ATAU 106
1. Pendahuluan 106
2. Fungsi ATAU 106
3. Rangkaian Fungsi ATAU 107
Bab 7 PENGGUNAAN SISTEM PNEUMATIK DALAM DUNIA INDUSTRI 109
A. System Penggeser Benda Kerja dengan Pengendali Langsung Silinder Sederhana 110
B. Pengendalian Tak Langsung Silinder Penggerak Ganda 112
C. Pengendalian Gerak Otomatis Silinder Penggerak Ganda 113
D. Aplikasi Pneumatik 115
1. Penahan/penjepit benda (ragum) 115
2. Pemotong plat 115
3. Membuat profil plat 116
4. Pengangkat dan Penggeser Benda 116
E. Pengangkat dan Penggeser Material Full Pneumatik 117
F. Lembar Latihan 120
1. Kontrol Langsung Silinder - Alat Penyortir (Sorting Device) 120
2. Kontrol Tidak Langsung - Alat Penuang 122
3. Mesin Perakit 124
4. Alat penekuk 126
Dalam dunia industri, kita akan menjumpai benda atau
material yang akan dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Proses
memindahkan objek dengan bantuan mesin elektrik. Gerak putar dapat disediakan
oleh motor sederhana dan gerak linier dapat diperoleh dari rotasi melalui
perangkat seperti jack sekrup atau rak dan pinion. Jika diperlukan gerakan
linier pendek, solenoida digunakan. Solenoida dapat menghasilkan gerakan linier
tetapi dengan gaya terbatas. Selain media listrik, gerak putar atau linier juga
dapat dihasilkan dengan menggunakan media fluida, cair, dan gas untuk
memindahkan benda dari satu tempat ke tempat lain.
Sistem
berbasis fluida yang menggunakan fluida sebagai fluidanya disebut sistem
hidrolik. Sistem berbasis gas disebut sistem pneumatik. Gas dasar yang
digunakan adalah udara terkompresi. Dalam bab ini, sistem udara tekan akan
dibahas. Sebelum membahas lebih jauh tentang udara tekan, mari kita perhatikan
selang/tabung udara yang biasa ditemukan di pinggir jalan dan digunakan oleh
tukang tambal ban untuk menggembungkan ban sepeda motor atau mobil. Tangki
diisi dengan udara oleh kompresor yang digerakkan oleh motor listrik atau mesin
pembakaran dalam. Di dalam tangki terdapat alat pengukur yang menunjukkan angka
tertentu (misalnya 8 bar).
Pneumatik
merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak, keadaan-keadaan
keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbangan. Perkataan
pneumatik berasal bahasa Yunani “ pneuma
“ yang berarti “napas” atau “udara”. Jadi pneumatik berarti terisi
udara atau digerakkan oleh udara
mampat.
Pneumatik merupakan cabang teori aliran atau mekanika
fluida dan tidak hanya meliputi penelitian aliran-aliran udara melalui suatu
sistem saluran, yang terdiri atas pipa-pipa, selang-selang, gawai dan
sebagainya, tetapi juga aksi dan penggunaan udara mampat.
Pneumatik menggunakan hukum-hukum aeromekanika, yang
menentukan keadaan keseimbangan gas dan uap (khususnya udara atmosfir) dengan
adanya gaya-gaya luar (aerostatika) dan teori aliran (aerodinamika).
Pneumatik dalam pelaksanaan teknik udara mampat dalam
industri merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses mekanik dimana udara
memindahkan suatu gaya atau gerakan. Jadi pneumatik meliputi semua komponen
mesin atau peralatan, dalam mana terjadi proses-proses pneumatik. Dalam bidang
kejuruan teknik pneumatik dalam pengertian yang lebih sempit lagi adalah teknik
udara mampat (udara bertekanan).
Komponen pneumatik beroperasi pada tekanan 8 - 10 bar,
tetapi dalam praktik dianjurkan beroperasi pada tekanan 5 - 6 bar untuk
penggunaan yang ekonomis.
Sistem pneumatik telah mengalami beberapa perkembangan
dalam beberapa tahun terakhir ini, antara lain:
1.
Teknologi
kontrol: Teknologi kontrol pneumatik telah berkembang pesat, dan kini tersedia
kontrol pneumatik digital yang canggih dan mudah digunakan. Dengan teknologi
kontrol ini, pengguna dapat mengontrol dan mengawasi sistem pneumatik dengan
lebih mudah dan efisien.
2.
Teknologi
silinder: Teknologi silinder pneumatik juga terus berkembang, dengan pengenalan
silinder pneumatik yang lebih ringan, lebih cepat, dan lebih tahan lama.
Beberapa inovasi silinder pneumatik terbaru termasuk silinder elektrik yang
menggabungkan teknologi pneumatik dan elektrik.
3.
Desain
sistem: Desain sistem pneumatik juga terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan
aplikasi yang lebih kompleks. Sistem pneumatik yang lebih kompleks dapat
dikendalikan dengan lebih baik dan memungkinkan peningkatan efisiensi produksi.
4.
Teknologi
sensor: Teknologi sensor pneumatik juga telah mengalami kemajuan, dengan
pengenalan sensor yang lebih akurat dan canggih. Sensor pneumatik dapat
digunakan untuk memantau dan mengontrol aliran udara, tekanan, dan suhu dalam
sistem pneumatik.
5.
Keselamatan:
Keselamatan juga menjadi fokus utama dalam perkembangan sistem pneumatik.
Sistem pneumatik yang dirancang dengan baik harus memenuhi standar keselamatan
tertentu dan harus dirancang untuk menghindari risiko cedera operator.
Perkembangan
ini memberikan banyak manfaat dalam penggunaan sistem pneumatik, antara lain
peningkatan efisiensi produksi, peningkatan kinerja sistem, pengurangan biaya
perawatan, dan peningkatan keselamatan kerja.
A.
Perlengkapan
Sistem Pneumatik
Sistem
pneumatik adalah sistem yang menggunakan udara bertekanan sebagai sumber daya
untuk menggerakkan komponen mekanik. Berikut adalah beberapa perlengkapan yang
umum digunakan dalam sistem pneumatik :
1.
Sumber Udara: Sumber udara
adalah bagian penting dari sistem pneumatik dan dapat berupa kompresor udara
atau sumber udara bertekanan tinggi lainnya. Sumber udara bertugas untuk
menyediakan udara bertekanan yang diperlukan untuk menggerakkan komponen mekanik
dalam sistem.
2.
Filter Udara: Filter udara
digunakan untuk menyaring partikel dan kotoran dari udara yang masuk ke dalam
sistem, mencegah partikel dan kotoran tersebut merusak atau menyumbat komponen
pneumatik.
3.
Regulator Tekanan: Regulator
tekanan digunakan untuk mengatur tekanan udara yang keluar dari sumber udara,
sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan sistem pneumatik. Dengan
menggunakan regulator tekanan, kita dapat mengatur tekanan udara dengan mudah sesuai
dengan kebutuhan aplikasi.
4.
Silinder Pneumatik: Silinder
pneumatik adalah komponen mekanik yang digunakan untuk mengubah energi
pneumatik menjadi energi mekanik. Silinder pneumatik biasanya digunakan untuk
menggerakkan komponen mekanik, seperti robotik atau mesin industri.
5.
Solenoid Valve: Solenoid valve
adalah katup pneumatik yang digunakan untuk mengontrol aliran udara dalam
sistem pneumatik. Solenoid valve biasanya dikendalikan oleh sinyal listrik dan
digunakan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan aliran udara ke dalam komponen
pneumatik.
6.
Pressure Switch: Pressure
switch adalah saklar yang mengukur tekanan udara dalam sistem dan memicu
tindakan tertentu ketika tekanan udara mencapai nilai tertentu. Pressure switch
digunakan untuk memantau dan mengontrol tekanan udara dalam sistem pneumatik.
7.
Fitting: Fitting adalah
komponen pneumatik yang digunakan untuk menghubungkan berbagai komponen
pneumatik dalam sistem. Fitting terdiri dari berbagai jenis, termasuk elbow
fitting, tee fitting, dan coupling fitting.
Dalam
penggunaan sistem pneumatik, perlu diingat bahwa setiap komponen harus
dirancang dan dirawat dengan baik agar sistem pneumatik dapat bekerja dengan
efektif dan efisien
B.
Penggunaan
Pneumatik dalam Industri
Beberapa
bidang aplikasi di industri yang menggunakan media pneumatik dalam hal penangan
material adalah sebagai berikut :
a.
Pencekaman benda kerja
b.
Penggeseran benda kerja
c.
Pengaturan posisi benda kerja
d.
Pengaturan arah benda kerja
Penerapan
pneumatik secara umum :
a.
Pengemasan (packaging)
b.
Pemakanan (feeding)
c.
Pengukuran (metering)
d.
Pengaturan buka dan tutup
(door or chute control)
e.
Pemindahan material (transfer
of materials)
f.
Pemutaran dan pembalikan benda
kerja (turning and inverting of parts)
g.
Pemilahan bahan (sorting of
parts)
h.
Penyusunan benda kerja
(stacking of components)
i.
Pencetakan benda kerja
(stamping and embosing of components)
Susunan sistem pneumatik adalah sebagai berikut :
a.
Catu daya (energi supply)
b.
Elemen masukan (sensors)
c.
Elemen pengolah (processors)
d.
Elemen kerja (actuators)
Gambar
berikut adalah diagram alir dari aliran sinyal sistem pneumatik :
ELEMEN KERJA
Keluaran
|
|
AKTUATOR : Silinder pneumatik
Aktuator
Putar Indikator |
|
|
ELEMEN KONTROL
AKHIR Sinyal Kontrol |
|
ELEMEN
KONTROL
Katup
Kontrol Arah
|
|
|
ELEMEN
PEMROSES
Sinyal Pemroses
|
|
PROSESOR : Katup Kontrol Arah
Elemen Logika Katup Kontrol
Tekanan |
|
|
ELEMEN
MASUKAN
Sinyal Masukan
|
|
SENSOR : Katup Kontrol Arah
Katup
Batas Tombol Sensor
Proksimitas |
|
|
CATU
DAYA
Sumber Energi
|
|
PASOKAN ENERGI : Kompresor
Tangki Pengatur Tekanan Peralatan
Pelayanan Udara |
|
|
|
Pada bagian ini akan dibahas keuntungan dan kerugian
pemakaian pneumatik, produksi udara bertekanan yaitu tentang cara mendapatkan
udara bertekanan yang kering dan bersih dan pendistribusian udara bertekanan
yang berisi cara menyalurkan udara bertekanan dari kompresor sampai ke pemakai.
C.
Keuntungan
Dan Kerugian Pemakaian Pneumatik
Persaingan
antara peralatan pneumatik dengan peralatan mekanik, hidrolik atau elektrik
makin menjadi besar. Dalam
penggunaannya sistem pneumatik diutamakan karena beberapa hal yaitu :
a.
paling
banyak dipertimbangkan untuk beberapa mekanisasi,
b.
dapat
bertahan lebih baik terhadap keadaan-keadaan tertentu
Sering kali suatu proses tertentu dengan cara pneumatik,
berjalan lebih rapi (efisien) dibandingkan dengan cara lainnya.
Contoh :
a. Palu-palu bor (Jackhammers)
dan keling pneumatik adalah jauh lebih baik dibandingkan dengan
perkakas-perkakas elektrik serupa karena lebih ringan, lebih ada kepastian
kerja dan lebih sederhana dalam pelayanan.
b. Pesawat-pesawat pneumatik
telah mengambil suatu kedudukan monopoli yang penting pada :
1)
rem-rem udara bertekanan untuk
mobil angkutan dan gerbong-gerbong kereta api, alat-alat angkat dan alat-alat
angkut.
2)
pistol-pistol
( alat cat semprot, mesin-mesin peniup kaca, berbagai jenis penyejukan udara,
kepala-kepala asah kecepatan tinggi ).
Udara
bertekanan memiliki banyak sekali keuntungan, tetapi dengan sendirinya juga
terdapat segi-segi yang merugikan atau lebih baik pembatasan-pembatasan pada
penggunaannya. Hal-hal yang menguntungkan dari pneumatik pada mekanisasi yang
sesuai dengan tujuan sudah diakui oleh cabang-cabang industri yang lebih banyak
lagi. Pneumatik mulai digunakan untuk
pengendalian maupun penggerakan mesin-mesin dan alat-alat.
2.
Keuntungan
Pemakaian Pneumatik
a.
Merupakan media/fluida kerja yang mudah didapat dan mudah
diangkut :
1). Udara dimana
saja tersedia dalam jumlah yang tak terhingga.
2).
Saluran-saluran balik tidak diperlukan karena udara bekas dapat dibuang
bebas ke atmosfir, sistem elektrik dan hidrolik memerlukan saluran balik.
3). Udara
bertekanan dapat diangkut dengan mudah
melalui saluran-saluran dengan jarak yang besar, jadi pembuangan udara
bertekanan dapat dipusatkan dan menggunakan saluran melingkar semua pemakai
dalam satu perusahaan dapat dilayani udara bertekanan dengan tekanan tetap dan
sama besarnya. Melalui saluran-saluran cabang dan pipa-pipa selang, energi
udara bertekanan dapat disediakan dimana saja dalam perusahaan.
b.
Dapat disimpan dengan mudah :
1). Sumber udara bertekanan
( kompresor ) hanya menyerahkan udara bertekanan kalau udara bertekanan ini
memang digunakan. Jadi kompresor tidak perlu bekerja seperti halnya pada pompa
peralatan hidrolik.
2). Pengangkutan ke dan penyimpanan dalam tangki-tangki
penampung juga dimungkinkan.
3). Suatu daur
kerja yang telah dimulai selalu dapat diselesaikan, demikian pula kalau
penyediaan listrik tiba-tiba dihentikan.
c.
Bersih
dan kering :
1). Udara bertekanan adalah bersih. Kalau ada
kebocoran pada saluran pipa, benda-benda kerja maupun bahan-bahan
disekelilingnya tidak akan menjadi kotor.
2). Udara bertekanan adalah kering. Bila terdapat
kerusakan pipa-pipa tidak akan ada pengotoran-pengotoran, bintik minyak
dansebagainya.
3). Dalam industri pangan , kayu , kulit dan
tenun serta pada mesin-mesin pengepakan hal yang memang penting sekali adalah
bahwa peralatan tetap bersih selama bekerja.
Sistem
pneumatik yang bocor bekerja merugikan dilihat dari sudut ekonomis, tetapi
dalam keadaan darurat pekerjaan tetap dapat berlangsung. Tidak terdapat minyak
bocoran yang mengganggu seperti pada sistem hidrolik.
d.
Tidak
peka terhadap suhu
1). Udara bersih ( tanpa uap air ) dapat digunakan sepenuhnya pada suhu-suhu
yang tinggi atau pada nilai-nilai yang rendah, jauh di bawah titik beku (
masing-masing panas atau dingin ).
2).
Udara bertekanan juga dapat digunakan pada tempat-tempat yang sangat panas,
misalnya untuk pelayanan tempa tekan, pintu-pintu dapur pijar, dapur pengerasan
atau dapur lumer.
3). Peralatan-peralatan atau saluran-saluran pipa
dapat digunakan secara aman dalam lingkungan yang panas sekali, misalnya pada
industri-industri baja atau bengkel-bengkel tuang (cor).
e.
Aman terhadap kebakaran dan ledakan
1). Keamanan
kerja serta produksi besar dari udara bertekanan tidak
mengandung bahaya kebakaran
maupun ledakan.
2). Dalam ruang-ruang dengan resiko timbulnya kebakaran
atau ledakan atau gas-gas yang dapat meledak dapat dibebaskan, alat-alat
pneumatik dapat digunakan tanpa
dibutuhkan pengamanan yang mahal dan luas. Dalam ruang seperti itu kendali
elektrik dalam banyak hal tidak diinginkan.
f.
Tidak diperlukan pendinginan
fluida kerja
1). Pembawa energi (udara bertekanan) tidak perlu
diganti sehingga untuk ini tidak dibutuhkan biaya. Minyak setidak-tidaknya
harus diganti setelah 100 sampai 125 jam kerja.
g.
Rasional (menguntungkan)
1). Pneumatik
adalah 40 sampai 50 kali lebih murah daripada tenaga otot. Hal ini sangat
penting pada mekanisasi dan otomatisasi
produksi.
2). Komponen-komponen untuk peralatan pneumatik tanpa
pengecualian adalah lebih murah jika dibandingkan dengan komponen-komponen
peralatan hidrolik.
h.
Kesederhanaan (mudah
pemeliharaan)
1). Karena konstruksi sederhana, peralatan-peralatan
udara bertekanan hampir tidak peka gangguan.
2). Gerakan-gerakan lurus dilaksanakan secara sederhana
tanpa komponen mekanik, seperti
tuas-tuas, eksentrik, cakera bubungan, pegas, poros sekerup dan roda
gigi.
3). Konstruksinya yang sederhana menyebabkan waktu
montase (pemasangan) menjadi singkat,
kerusakan-kerusakan seringkali dapat direparasi sendiri, yaitu oleh ahli
teknik, montir atau operator setempat.
4).
Komponen-komponennya dengan mudah dapat dipasang dan setelah dibuka
dapat digunakan kembali untuk penggunaan-penggunaan lainnya.
i.
Sifat dapat bergerak
1).
Selang-selang elastik memberi kebebasan pindah yang besar sekali dari komponen pneumatik ini.
j.
Aman
1).
Sama sekali tidak ada bahaya dalam hubungan penggunaan pneumatik, juga tidak
jika digunakan dalam ruang-ruang lembab atau di udara luar. Pada alat-alat
elektrik ada bahaya hubungan singkat.
k.
Dapat
dibebani lebih ( tahan pembebanan lebih )
Alat-alat udara bertekanan dan komponen-komponen
berfungsi dapat ditahan sedemikian rupa hingga berhenti. Dengan cara ini
komponen-komponen akan aman terhadap pembebanan lebih. Komponen-komponen ini
juga dapat direm sampai keadaan berhenti tanpa kerugian.
1).
Pada pembebanan lebih alat-alat udara bertekanan memang akan berhenti, tetapi
tidak akan mengalami kerusakan. Alat-alat listrik terbakar pada pembebanan
lebih.
2). Suatu jaringan
udara bertekanan dapat diberi beban lebih tanpa rusak.
3). Silinder-silinder gaya tak peka pembebanan lebih dan
dengan menggunakan katup-katup khusus maka kecepatan torak dapat disetel tanpa
bertingkat.
l.
Jaminan bekerja besar
Jaminan
bekerja besar dapat diperoleh karena :
1). Peralatan
serta komponen bangunannya sangat tahan aus.
2). Peralatan
serta komponen pada suhu yang relatif tinggi dapat digunakan sepenuhnya dan tetap demikian.
3). Peralatan
pada timbulnya naik turun suhu yang singkat tetap dapat berfungsi.
4). Kebocoran-kebocoran yang mungkin ada tidak
mempengaruhi ketentuan bekerjanya suatu instalasi.
m.
Biaya pemasangan murah
1). Mengembalikan udara bertekanan yang telah
digunakan ke sumbernya (kompresor) tidak perlu dilakukan. Udara bekas dengan
segera mengalir keluar ke atmosfir, sehingga tidak diperlukan saluran-saluran
balik, hanya saluran masuk saja.
2). Suatu
peralatan udara bertekanan dengan kapasitas yang tepat, dapat melayani semua
pemakai dalam satu industri. Sebaliknya,
pengendalian-pengendalian hidrolik memerlukan sumber energi untuk setiap
instalasi tersendiri (motor dan pompa).
n.
Pengawasan (kontrol)
1).
Pengawasan tekanan kerja dan gaya-gaya atas komponen udara bertekanan yang
berfungsi dengan mudah dapat dilaksanakan dengan pengukur-pengukur tekanan
(manometer).
o.
Fluida kerja cepat
1).
Kecepatan-kecepatan udara yang sangat tinggi menjamin bekerjanya elemen-elemen
pneumatik dengan cepat. Oleh sebab itu waktu menghidupkan adalah singkat dan
perubahan energi menjadi kerja berjalan cepat.
2). Dengan udara mampat orang dapat melaksanakan
jumlah perputaran yang tinggi ( Motor Udara ) dan kecepatan-kecepatan piston
besar (silinder-silinder kerja ).
3).
Udara bertekanan dapat mencapai kecepatan alir sampai 1000 m/min (dibandingkan
dengan energi hidrolik sampai 180 m/min ).
4).
Dalam silinder pneumatik kecepatan silinder dari 1 sampai 2 m/detik mungkin
saja ( dalam pelaksanaan khusus malah sampai 15 m/detik ).
5).
Kecepatan sinyal-sinyal kendali pada umumnya terletak antara 40 dan 70 m/detik
(2400 sampai 4200 m/min)
p.
Dapat diatur tanpa bertingkat
1). Dengan katup pengatur aliran, kecepatan dan
gaya dapat diatur tanpa bertingkat mulai dari suatu nilai minimum (ditentukan
oleh besarnya silinder) sampai maksimum (tergantung katup pengatur yang
digunakan).
2).
Tekanan udara dengan sederhana dan kalau dibutuhkan dalam keadaan sedang
bekerja dapat disesuaikan dengan keadaan.
3).
Beda perkakas rentang tenaga jepitnya dapat disetel dengan memvariasikan
tekanan udara tanpa bertingkat dari 0 sampai 6 bar.
4).
Tumpuan-tumpuan dapat disetel guna mengatur panjang langkah silinder kerja yang
dapat disetel terus-menerus (panjang langkah ini dapat bervariasi sembarang
antara kedua kedudukan akhirnya).
5).
Perkakas-perkakas pneumatik yang berputar dapat diatur jumlah putaran dan momen
putarnya tanpa bertingkat.
p. Ringan sekali
Berat
alat-alat pneumatik jauh lebih kecil daripada mesin yang digerakkan elektrik
dan perkakas-perkakas konstruksi elektrik (hal ini sangat penting pada perkakas
tangan atau perkakas tumbuk). Perbandingan berat (dengan daya yang sama) antara
:
·
motor pneumatik : motor
elektrik = 1 : 8 (sampai 10)
·
motor pneumatik : motor
frekuensi tinggi = 1 : 3 (sampai 4)
q.
Kemungkinan penggunaan lagi
(ulang)
Komponen-komponen pneumatik dapat digunakan lagi,
misalnya kalau komponen-komponen ini tidak dibutuhkan lagi dalam mesin tua.
r.
Konstruksi kokoh
Pada
umumnya komponen pneumatik ini dikonstruksikan secara kompak dan kokoh, dan
oleh karena itu hampir tidak peka terhadap gangguan dan tahan terhadap
perlakuan-perlakuan kasar.
s.
Fluida kerja murah
Pengangkut
energi (udara) adalah gratis dan dapat diperoleh senantiasa dan dimana saja.
Yang harus dipilih adalah suatu kompresor yang tepat untuk keperluan tertentu;
jika seandainya kompresor yang dipilih tidak memenuhi syarat, maka segala
keuntungan pneumatik tidak ada lagi.
3.
Kerugian /
terbatasnya Pneumatik
a.
Ketermampatan (udara).
Udara dapat dimampatkan. Oleh sebab itu adalah tidak
mungkin untuk mewujudkan kecepatan-kecepatan piston dan pengisian yang
perlahan-lahan dan tetap, tergantung dari bebannya.
Pemecahan :
· kesulitan
ini seringkali diberikan dengan mengikutsertakan elemen hidrolik dalam hubungan
bersangkutan, tertama pada pengerjaan-pengerjaan cermat ( bor, bubut atau frais ) hal ini merupakan
suatu alat bantu yang seringkali digunakan.
b. Gangguan Suara (Bising)
Udara yang ditiup ke luar menyebabkan kebisingan
(desisan) mengalir ke luar, terutama dalam ruang-ruang kerja sangat mengganggu.
Pemecahan : dengan
memberi peredam suara (silincer)
c.
Kegerbakan (volatile)
Udara bertekanan sangat gerbak (volatile). Terutama
dalam jaringan-jaringan udara bertekanan yang besar dan luas dapat terjadi
kebocoran-kebocoran yang banyak, sehingga udara bertekanan mengalir keluar.
Oleh karena itu pemakaian udara bertekanan dapat meningkat secara luar biasa
dan karenanya harga pokok energi “berguna” sangat tinggi.
Pemecahan : dapat
dilakukan dengan menggunakan perapat-perapat berkualitas tinggi.
d.
Kelembaban udara
Kelembaban udara dalam udara bertekanan pada waktu
suhu menurun dan tekanan meningkat dipisahkan sebagai tetesan air (air embun).
Pemecahan : penggunaan
filter-filter untuk pemisahan air embun (dan juga untuk penyaring
kotoran-kotoran).
e.
Bahaya pembekuan
Pada waktu pemuaian tiba-tiba (dibelakang pemakai
udara bertekanan) dan penurunan suhu yang bertalian dengan pemuaian tiba-tiba
ini, dapat terjadi pembentukan es.
Pemecahan :
§ Batasi pemuaian udara
bertekanan dalam perkakas-perkakas pneumatik.
§ Biarkan udara memuai sepenuhnya
pada saat diadakan peniupan ke luar.
f. Kehilangan energi dalam bentuk kalor.
Energi kompresi adiabatik dibuang dalam bentuk kalor
dalam pendingin antara dan akhir. Kalor ini hilang sama sekali
dan kerugian ini hampir tidak dapat dikurangi.
g. Pelumasan
udara bertekanan
Oleh karena tidak adanya sistem
pelumasan untuk bagian-bagian yang bergerak, maka bahan pelumas ini dimasukkan
bersamaan dengan udara yang mengalir, untuk itu bahan pelumas harus dikabutkan
dalam udara bertekanan.
h.
Gaya
tekan terbatas
1).
Dengan udara bertekanan hanya dapat dibangkitkan gaya yang terbatas saja. Untuk
gaya yang besar, pada tekanan jaringan normal dibutuhkan diameter piston yang
besar.
2).
Penyerapan energi pada tekanan-tekanan kejutan hidrolik dapat memberi jalan keluar.
i.
Ketidakteraturan
Suatu gerakan teratur hampir tidak dapat diwujudkan
:
1). Pada
pembebanan berganti-ganti
2). Pada kecepatan-kecepatan kecil (kurang dari
0,25 cm/det) dapat timbul stick-slip effect.
j.
Tidak ada sinkronisasi
Menjalankan dua silinder atau
lebih paralel sangat sulit dilakukan.
k. Biaya energi tinggi
Biaya produksi udara bertekanan
adalah tinggi. Oleh karena itu untuk produksi dan distribusi dibutuhkan
peralatan-peralatan khusus. Setidak-tidaknya biaya ini lebih tinggi
dibandingkan dengan penggerak elektrik.
Perbandingan biaya ( tergantung dari cara penggerak ) :
· Elektrik
: Pneumatik =
· Elektrik
: Hidrolik =
1 : 8
(sampai 10)
·
Elektrik :
Tangan = 1
: 400 (sampai 500)
4.
Pemecahan
Kerugian Pneumatik
Pada
umumnya, hal-hal yang merugikan dapat dikurangi atau dikompensasi dengan :
a.
Peragaman
yang cocok dari komponen-komponen maupun alat pneumatik.
b.
Pemilihan
sebaik mungkin sistem pneumatik yang dibutuhkan.
c.
Kombinasi
yang sesuai dengan tujuannya dari berbagai sistem penggerakan dan pengendalian (elektrik, pneumatik dan hidrolik).
Hal lain
yang harus dilakukan Untuk mengurangi kerugian pada sistem pneumatik, ada
beberapa tindakan yang dapat dilakukan, antara lain:
a.
Perawatan
berkala : Melakukan perawatan secara berkala pada sistem pneumatik, termasuk
mengganti bagian yang rusak atau aus, dapat membantu mengurangi kemungkinan
kerusakan pada sistem dan menghindari kerugian yang lebih besar.
b.
Pemeriksaan
rutin : Melakukan pemeriksaan rutin pada sistem pneumatik untuk mendeteksi
masalah sejak dini, seperti kebocoran, dapat membantu menghindari kerusakan
yang lebih parah dan meminimalkan kerugian.
c.
Pelatihan
karyawan : Melatih karyawan yang bekerja dengan sistem pneumatik untuk
menggunakan dan merawatnya dengan benar dapat membantu menghindari kesalahan
yang dapat menyebabkan kerusakan pada sistem dan mengurangi kerugian.
d.
Pemilihan
komponen yang tepat : Memilih komponen pneumatik yang berkualitas dan sesuai
dengan kebutuhan dapat membantu menghindari kerusakan pada sistem dan
mengurangi kerugian.
e.
Memiliki
sistem pengaman : Memiliki sistem pengaman pada sistem pneumatik dapat membantu
menghindari kerusakan yang disebabkan oleh kegagalan komponen atau kebocoran
dan mengurangi kerugian.
Komentar
Posting Komentar